Suasana hati berubah drastis? bisa jadi bipolar!
Gangguan bipolar mungkin sudah tidak asing lagi bagi
anda. Tapi mungkin dari kalian masih belum mengetahui secara detail. Maka dari
itu pada kesempatan kali ini admin akan memberikan ulasan mengenai gangguan
mental ini.
Dikutip dari wikipedia bahwa Gangguan bipolar adalah
gangguan mental yang menyerang kondisi psikis seseorang yang ditandai dengan
perubahan suasana hati yang sangat ekstrim berupa mania dan depresi, karena itu
istilah medis sebelumnya disebut dengan manic depressive. Suasana hati
penderitanya dapat berganti secara tiba-tiba antara dua kutub (bipolar) yang
berlawanan yaitu kebahagiaan (mania) dan kesedihan (depresi) yang berlebihan
tanpa pola atau waktu yang pasti.
Setiap orang pada umumnya pernah mengalami suasana
hati yang baik (mood high) dan suasana hati yang buruk (mood low). Akan tetapi,
seseorang yang menderita gangguan bipolar memiliki ayunan perasaan (mood
swings) yang ekstrim dengan pola perasaan yang mudah berubah secara drastis.
Suatu ketika, seorang pengidap gangguan bipolar bisa merasa sangat antusias dan
bersemangat (mania). Saat suasana hatinya berubah buruk, ia bisa sangat
depresi, pesimis, putus asa, bahkan sampai mempunyai keinginan untuk bunuh
diri. Suasana hati meningkat secara klinis disebut sebagai mania, atau di saat
ringan disebut hipomania. Individu yang mengalami episode mania juga sering
mengalami episode depresi, atau episode campuran di saat kedua fitur mania dan
depresi hadir pada waktu yang sama. Episode ini biasanya dipisahkan oleh
periode suasana hati normal, tetapi dalam beberapa depresi individu dan mania
mungkin berganti dengan sangat cepat yang dikenal sebagai rapid-cycle. Episode
manik ekstrim kadang-kadang dapat menyebabkan gejala psikosis seperti delusi
dan halusinasi. Episode manik biasanya mulai dengan tiba-tiba dan berlangsung
antara dua minggu sampai lima bulan. Sedangkan depresi cenderung berlangsung
lebih lama. Episode hipomanik mempunyai derajat yang lebih ringan daripada
manik. Gangguan bipolar dibagi menjadi bipolar I, bipolar II, cyclothymia, dan
jenis lainnya berdasarkan sifat dan pengalaman tingkat keparahan episode
suasana hati; kisaran sering digambarkan sebagai spektrum bipolar.
Insiden gangguan bipolar berkisar antara 0,3% - 1,5%
yang persentasenya tergolong rendah jika dibandingkan dengan persentase insiden
yang dikategorikan skizofrenia. Gangguan bipolar saat ini sudah menjangkiti
sekitar 10 hingga 12 persen remaja di luar negeri. Di beberapa kota di
Indonesia juga mulai dilaporkan penderita berusia remaja. Risiko kematian terus
membayangi penderita gangguan bipolar, dan itu lebih karena mereka mengambil
jalan pintas.
Episode pertama bisa timbul mulai dari masa
kanak-kanak sampai tua. Kebanyakan kasus terjadi pada dewasa muda berusia 20-30
tahun. Semakin dini seseorang menderita gangguan bipolar, risiko penyakit akan
lebih berat, berkepanjangan, bahkan sering kambuh. Sementara anak-anak
berpotensi mengalami perkembangan gangguan ini ke dalam bentuk yang lebih parah
dan sering bersamaan dengan gangguan hiperaktif defisit atensi. Orang yang
berisiko mengalami gangguan bipolar adalah mereka yang mempunyai anggota
keluarga mengidap gangguan bipolar.
Itulah sedikit ulasan yang dapat admin sampaikan. Semoga
bermanfaat
Via: wikipedia