Pada kesemptan hari ini admin ingin mengulas tuntas
mengenai penyebab masalah pada pembuluh darah. Penyebab masalah pada pembuluh darah adalah
salah satu gangguan pada sistem peredaran darah manusia. Gangguan pada sistem
peredaran darah manusia adalah kelainan atau penyakit yang terjadi pada sistem
peredaran atau sirkulasi darah manusia baik yang disebabkan oleh faktor
internal maupun faktor eksternal. Sistem peredaran darah berfungsi mengangkut
makanan dan zat sisa hasil metabolisme. Sistem peredaran darah manusia terdiri
dari darah, jantung, dan pembuluh darah. Sistem peredaran darah dapat mengalami
gangguan (penyakit) dan kelainan bawaan (faktor genetis). Gangguan atau
kelainan peredaran darah manusia dapat dikelompokkan menjadi kelainan pada
darah dan kelainan pada pembuluh darah. Itu tadi sedikit ulasan mengenai gangguan
pada sistem peredaran darah manusia. Selanjutnya kita masuk pada inti topik yang
akan kita bahas mengenai penyebab masalah pada pembuluh darah. Baca juga:
Gangguan pada Pembuluh Darah
Penyebab
Masalah pada Pembuluh Darah
Berbagai masalah yang terjadi pada Pembuluh Darah
disebabkan oleh pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat. Sistem peredaran
darah terdiri atas jaringan dari organ, darah, dan pembuluh darah. Organ dan pembuluh darah bertanggung jawab
untuk mengalirkan darah yang berisi, nutrisi, oksigen, hormon dan gas-gas lain
menuju sel. Itulah sebabnya perlu kita ketahui beberapa penyebab masalah pada
pembuluh darah. Berikut adalah penyebab masalah pada pembuluh darah:
Kolesterol
dan Pola Makan
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks, yang 80%
dihasilkan oleh tubuh (organ hati) dan 20% dihasilkan dari luar tubuh berupa
zat makanan. Kolesterol yang berasal dari zat makanan dapat meningkatan kadar
kolesterol dalam darah. Tetapi jika konsumsi seimbang dengan kebutuhan, maka
tubuh akan tetap sehat. Kolesterol tidak larut dalam darah. Untuk itu, agar
dapat dikirim ke seluruh tubuh, kolesterol dikemas bersama protein menjadi
partikel lipoprotein. Kolesterol terbagi menjadi dua jenis, yaitu Low Density
Lipoprotein (LDL) dan High Density Lipoprotein.
Banyaknya kolesterol atau kadar lemak ditentukan
oleh makanan yang dikonsumsi oleh kita. Semakin banyak konsumsi makanan
berlemak, maka akan semakin besar kadar kolesterol. Contoh makanan dengan kadar
lemak yang menghasilkan kolesterol tinggi adalah gorengan, minyak kelapa atau
kelapa sawit, alpukat, durian, daging berlemak, jeroan, kacang tanah, dan
sejenisnya.
Kolesterol disebabkan oleh makanan cepat saji yang
rendah serat dan tinggi lemak. Selain itu, Kolesterol juga disebabkan oleh
faktor keturunan.
Kolesterol total tersusun dari trigliserida, LDL
kolesterol, dan HDL kolesterol.
Trigliserida adalah salah satu bentuk lemak yang
diserap usus setelah mengalami hidrolisis (terurainya garam dalam air yang
menghasilkan garam atau basa). Trigliserida merupakan lemak darah yang
cenderung naik seiring dengan konsumsi alkohol, peningkatan berat badan, makanan
tinggi gula atau lemak, serta gaya hidup. Trigliserida tinggi dapat menyebabkan
gangguan tekanan darah dan risiko diabetes.
LDL kolesterol atau kolesterol lipoprotein
berkepadatan rendah dikenal sebagai kolesterol jahat dikarenakan kolesterol LDL
melekat pada dinding arteri dan bisa menyebabkan terjadinya penutupan arteri
serta menyebabkan penyempitan dan penyumbatan aliran darah. Akibatnya, jantung
kesulitan untuk memompa darah dan akhirnya berlanjut ke gejala serangan
jantung. Bila penyumbatan itu terjadi di otak, maka akan menyebabkan stroke.
HDL kolesterol atau kolesterol lipoprotein
berkepadatan tinggi dikenal sebagai kolesterol baik karena membawa kembali
kolesterol buruk ke organ hati untuk pemrosesan lebih lanjut.
Rokok
Bahaya rokok bukan saja berdampak pada perokok
aktif, namun juga pada perokok pasif. Perokok aktif adalah orang yang merokok,
sedangkan perokok pasif adalah orang yang terkena imbas secara langsung dari
kegiatan merokok. Dikarenakan perokok pasif ikut menghirup asap yang timbul
dari rokok tersebut. Saat merokok, segala zat beracun yang ada dalam rokok akan
mengalir dalam darah dan juga menyebabkan terkontaminasinya zat-zat penting
dalam darah. Dan akan terjadi penggumpalan dalam pembuluh darah, sehingga
aliran darah menjadi tidak lancar dan tersumbat. Rokok terbuat dari tembakau
(Nicotiana Tobaccum L.). Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia
berbahaya. Zat kimia yang dikeluarkan terdiri dari komponen gas (85%) dan
partikel.
Komponen penyusun rokok dapat dibagi dalam dua
golongan besar, yaitu
Komponen gas
Komponen gas dapat melewati filter ataupun hasil
dari pembakaran tidak sempurna. Seperti CO2, CO, oksida nitrogen, amonia, gas
N-nitrosamine, sianogen, peroksida, oksidan senyawa belerang, aldehid, dan
keton.
Komponen Padat
Komponen padat adalah bagian dari hasil saringan yang
tertinggal pada filter rokok, sebagian besar terdiri dari unsur nikotin dan
tar. Selain itu, komponen-komponen lain yang terdapat dalam rokok adalah sebagi
berikut:
-
Fenol (bahan pembersih lantai)
-
Aseton (bahan pembersih cat kuku)
-
Arsen (bahan racun tikus)
-
Merkuri (penyebab penyakit minamata)
-
Hidrogen Sianida
-
Formalin (bahan pengawet mayat)
Di antara zat-zat kimia tersebut, yang paling
berbahaya dan menimbulkan berbagai penyakit akibat merokok adalah:
-
Tar
Tar mengandung bahan kimia beracun perusak sel paru
dan penyebab kanker. Tar berupa hidrokarbon yang lengket pada paru-paru.
-
Nikotin
Nikotin merupakan jenis obat perangsang yang dapat
merusak jantung dan sirkulasi darah (disfungsi endotelial) serta dapat menyebabkan
ketergantungan.
-
Karbon Monoksida (Co)
Karbon monoksida merupakan gas beracun yang dapat
menyebabkan penurunan kemampuan sel darah merah dalam mengangkut oksigen.
Selain dihasilkan dari pembakaran rokok, gas ini juga dihasilkan oleh asap dari
mesin-mesin pabrik, dan asap kendaraaan bermotor. CO atau karbon oksida adalah
zat yang mengikat hemoglobin dalam darah dan membuat darah tidak mampu mengikat
oksigen. Jika ada asap rokok, maka kadar oksigen dalam darah akan berkurang
karena terdesak oleh gas CO, hingga berakibat sel darah merah akan semakin
kekurangan oksigen. Darah pun hanya akan mengangkut gas CO dan bukan oksigen.
Sel tubuh yang kekurangan oksigen akan berusaha meningkatkan kinerjanya, yaitu
melalui kompensasi pembuluh darah dengan jalan menciut atau spasme. Bila proses
spasme berlangsung lama dan terus-menerus, maka pembuluh darah akan mudah rusak
dengan terjadinya aterosklerosis (penyempitan).
Bahaya rokok bagi pembuluh darah:
Merokok dapat menyebabkan bertambahnya kadar karbon
monoksida di dalam darah, sehingga meningkatkan risiko terjadinya cedera pada
lapisan dinding arteri.
Merokok dapat mempersempit arteri yang sebelumnya
telah menyempit karena aterosklerosis.
Merokok menimbulkan kecenderungan pembekuan darah,
sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit arteri perifer, arteri
koroner, dan stroke.
Merokok dapat mengurangi kadar kolesterol baik
(kolesterol HDL) dan meningkatkan kadar kolesterol jahat (kolesterol LDL). Baca
juga: Gangguan pada Darah
Demikian artikel Penyebab Masalah pada Pembuluh
Darah yang dapat admin sampaikan. Menjaga kesehatan tidaklah sulit jika kita
rajin menggali informasi tentang kesehatan. Sehingga kita bisa menambah wawasan
dan selalu menerapkan pola hidup sehat. Semoga bermanfaat. Sekian dan terima
kasih.