UA-66577810-1

Sunday, August 30, 2015

Penyebab Masalah pada Pembuluh Darah


Pada kesemptan hari ini admin ingin mengulas tuntas mengenai penyebab masalah pada pembuluh darah.  Penyebab masalah pada pembuluh darah adalah salah satu gangguan pada sistem peredaran darah manusia. Gangguan pada sistem peredaran darah manusia adalah kelainan atau penyakit yang terjadi pada sistem peredaran atau sirkulasi darah manusia baik yang disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal. Sistem peredaran darah berfungsi mengangkut makanan dan zat sisa hasil metabolisme. Sistem peredaran darah manusia terdiri dari darah, jantung, dan pembuluh darah. Sistem peredaran darah dapat mengalami gangguan (penyakit) dan kelainan bawaan (faktor genetis). Gangguan atau kelainan peredaran darah manusia dapat dikelompokkan menjadi kelainan pada darah dan kelainan pada pembuluh darah. Itu tadi sedikit ulasan mengenai gangguan pada sistem peredaran darah manusia. Selanjutnya kita masuk pada inti topik yang akan kita bahas mengenai penyebab masalah pada pembuluh darah. Baca juga: Gangguan pada Pembuluh Darah

Penyebab Masalah pada Pembuluh Darah
Berbagai masalah yang terjadi pada Pembuluh Darah disebabkan oleh pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat. Sistem peredaran darah terdiri atas jaringan dari organ, darah, dan pembuluh darah.  Organ dan pembuluh darah bertanggung jawab untuk mengalirkan darah yang berisi, nutrisi, oksigen, hormon dan gas-gas lain menuju sel. Itulah sebabnya perlu kita ketahui beberapa penyebab masalah pada pembuluh darah. Berikut adalah penyebab masalah pada pembuluh darah:

Kolesterol dan Pola Makan
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks, yang 80% dihasilkan oleh tubuh (organ hati) dan 20% dihasilkan dari luar tubuh berupa zat makanan. Kolesterol yang berasal dari zat makanan dapat meningkatan kadar kolesterol dalam darah. Tetapi jika konsumsi seimbang dengan kebutuhan, maka tubuh akan tetap sehat. Kolesterol tidak larut dalam darah. Untuk itu, agar dapat dikirim ke seluruh tubuh, kolesterol dikemas bersama protein menjadi partikel lipoprotein. Kolesterol terbagi menjadi dua jenis, yaitu Low Density Lipoprotein (LDL) dan High Density Lipoprotein.

Banyaknya kolesterol atau kadar lemak ditentukan oleh makanan yang dikonsumsi oleh kita. Semakin banyak konsumsi makanan berlemak, maka akan semakin besar kadar kolesterol. Contoh makanan dengan kadar lemak yang menghasilkan kolesterol tinggi adalah gorengan, minyak kelapa atau kelapa sawit, alpukat, durian, daging berlemak, jeroan, kacang tanah, dan sejenisnya.

Kolesterol disebabkan oleh makanan cepat saji yang rendah serat dan tinggi lemak. Selain itu, Kolesterol juga disebabkan oleh faktor keturunan.

Kolesterol total tersusun dari trigliserida, LDL kolesterol, dan HDL kolesterol.

Trigliserida adalah salah satu bentuk lemak yang diserap usus setelah mengalami hidrolisis (terurainya garam dalam air yang menghasilkan garam atau basa). Trigliserida merupakan lemak darah yang cenderung naik seiring dengan konsumsi alkohol, peningkatan berat badan, makanan tinggi gula atau lemak, serta gaya hidup. Trigliserida tinggi dapat menyebabkan gangguan tekanan darah dan risiko diabetes.
LDL kolesterol atau kolesterol lipoprotein berkepadatan rendah dikenal sebagai kolesterol jahat dikarenakan kolesterol LDL melekat pada dinding arteri dan bisa menyebabkan terjadinya penutupan arteri serta menyebabkan penyempitan dan penyumbatan aliran darah. Akibatnya, jantung kesulitan untuk memompa darah dan akhirnya berlanjut ke gejala serangan jantung. Bila penyumbatan itu terjadi di otak, maka akan menyebabkan stroke.
HDL kolesterol atau kolesterol lipoprotein berkepadatan tinggi dikenal sebagai kolesterol baik karena membawa kembali kolesterol buruk ke organ hati untuk pemrosesan lebih lanjut.

Rokok
Bahaya rokok bukan saja berdampak pada perokok aktif, namun juga pada perokok pasif. Perokok aktif adalah orang yang merokok, sedangkan perokok pasif adalah orang yang terkena imbas secara langsung dari kegiatan merokok. Dikarenakan perokok pasif ikut menghirup asap yang timbul dari rokok tersebut. Saat merokok, segala zat beracun yang ada dalam rokok akan mengalir dalam darah dan juga menyebabkan terkontaminasinya zat-zat penting dalam darah. Dan akan terjadi penggumpalan dalam pembuluh darah, sehingga aliran darah menjadi tidak lancar dan tersumbat. Rokok terbuat dari tembakau (Nicotiana Tobaccum L.). Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia berbahaya. Zat kimia yang dikeluarkan terdiri dari komponen gas (85%) dan partikel.

Komponen penyusun rokok dapat dibagi dalam dua golongan besar, yaitu

Komponen gas
Komponen gas dapat melewati filter ataupun hasil dari pembakaran tidak sempurna. Seperti CO2, CO, oksida nitrogen, amonia, gas N-nitrosamine, sianogen, peroksida, oksidan senyawa belerang, aldehid, dan keton.

Komponen Padat
Komponen padat adalah bagian dari hasil saringan yang tertinggal pada filter rokok, sebagian besar terdiri dari unsur nikotin dan tar. Selain itu, komponen-komponen lain yang terdapat dalam rokok adalah sebagi berikut:

-          Fenol (bahan pembersih lantai)
-          Aseton (bahan pembersih cat kuku)
-          Arsen (bahan racun tikus)
-          Merkuri (penyebab penyakit minamata)
-          Hidrogen Sianida
-          Formalin (bahan pengawet mayat)
Di antara zat-zat kimia tersebut, yang paling berbahaya dan menimbulkan berbagai penyakit akibat merokok adalah:

- Tar
Tar mengandung bahan kimia beracun perusak sel paru dan penyebab kanker. Tar berupa hidrokarbon yang lengket pada paru-paru.

- Nikotin
Nikotin merupakan jenis obat perangsang yang dapat merusak jantung dan sirkulasi darah (disfungsi endotelial) serta dapat menyebabkan ketergantungan.

- Karbon Monoksida (Co)
Karbon monoksida merupakan gas beracun yang dapat menyebabkan penurunan kemampuan sel darah merah dalam mengangkut oksigen. Selain dihasilkan dari pembakaran rokok, gas ini juga dihasilkan oleh asap dari mesin-mesin pabrik, dan asap kendaraaan bermotor. CO atau karbon oksida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah dan membuat darah tidak mampu mengikat oksigen. Jika ada asap rokok, maka kadar oksigen dalam darah akan berkurang karena terdesak oleh gas CO, hingga berakibat sel darah merah akan semakin kekurangan oksigen. Darah pun hanya akan mengangkut gas CO dan bukan oksigen. Sel tubuh yang kekurangan oksigen akan berusaha meningkatkan kinerjanya, yaitu melalui kompensasi pembuluh darah dengan jalan menciut atau spasme. Bila proses spasme berlangsung lama dan terus-menerus, maka pembuluh darah akan mudah rusak dengan terjadinya aterosklerosis (penyempitan).

Bahaya rokok bagi pembuluh darah:

Merokok dapat menyebabkan bertambahnya kadar karbon monoksida di dalam darah, sehingga meningkatkan risiko terjadinya cedera pada lapisan dinding arteri.
Merokok dapat mempersempit arteri yang sebelumnya telah menyempit karena aterosklerosis.
Merokok menimbulkan kecenderungan pembekuan darah, sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit arteri perifer, arteri koroner, dan stroke.
Merokok dapat mengurangi kadar kolesterol baik (kolesterol HDL) dan meningkatkan kadar kolesterol jahat (kolesterol LDL). Baca juga: Gangguan pada Darah

Demikian artikel Penyebab Masalah pada Pembuluh Darah yang dapat admin sampaikan. Menjaga kesehatan tidaklah sulit jika kita rajin menggali informasi tentang kesehatan. Sehingga kita bisa menambah wawasan dan selalu menerapkan pola hidup sehat. Semoga bermanfaat. Sekian dan terima kasih.