UA-66577810-1

Sunday, September 20, 2015

Penyakit jantung dan penyebab utamanya


zonaku-zonasehat.blogspot.com

Penyakit jantung dan penyebab utamanya


Serangan jantung, atau infark miokardial (bahasa Inggris: Myocardial infarction, acute myocardial infarction, MI, AMI) adalah terhentinya aliran darah, meskipun hanya sesaat, yang menuju ke jantung, dan mengakibatkan sebagian sel jantung menjadi mati. Penyebab terbanyak serangan jantung diakibatkan penyumbatan pembuluh darah.

Serangan jantung terutama disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Pada penyakit jantung koroner, sejenis lilin yang disebut plak terbentuk di bagian dalam arteri jantung. Hal ini disebut atherosclerosis. Plak terbentuk dari kolesterol dan sel-sel lainnya. Jumlah plak meningkat perlahan-lahan dan membuat bagian dalam pembuluh darah menyempit. Sedikit darah dapat mengalir melaluinya dan keping darah dapat menumpuk di depan plak dan membuat penggumpalan. Jika penggumpalan pecah dan tersendat di bagian pembuluh darah yang menyempit, maka serangan jantung terjadi. Kebanyakan penyakit jantung koroner, yang menyebabkan terjadinya serangan jantung dikarenakan perilaku dan gaya hidup penderita. Hal ini termasuk makan makanan tak sehat, tidak banyak bergerak, merokok dan mminum terlalu banyak alkohol.

Serangan jantung adalah gawat darurat. Beberapa menit pertama adalah sangat penting untuk keberlangsungan kehidupan penderita. Beberapa kerusakan akibat serangan jantung dapat diperbaiki pada jam pertama saja. Gejala yang utama serangan jantung adalah sakit yang sangat pada dada. Sakit bisa saja terjadi pada bahu, perut, dan rahang. Suatu serangan jantung selalu merusak otot jantung.
 Penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu pada orang dewasa di Amerika. Penyakit jantung, stroke, dan penyakit periferal arterial merupakan penyakit yang mematikan. Di seluruh dunia, jumlah penderita penyakit ini terus bertambah.

Pengenalan Jantung


Jantung adalah organ berupa otot, berbentuk kerucut, berongga dan dengan basisnya di atas dan puncaknya di bawah. Apex-nya (puncak) miring ke sebelah kiri. Berat jantung kira-kira 300 gram. Agar jantung berfungsi sebagai pemompa yang efisien, otot-otot jantung, rongga atas dan rongga bawah harus berkontraksi secara bergantian. Laju denyut-denyut jantung atau kerja pompa ini dikendalikan secara alami oleh suatu "pengatur irama". Ini terdiri dari sekelompok secara khusus, disebut nodus sinotrialis, yang terletak di dalam dinding serambi kanan. Sebuah impuls listrik yang ditransmisikan dari nodus sinotrialis ke kedua serambi membuat keduanya berkontraksi secara serentak. Arus listrik ini selanjutnya diteruskan ke dinding-dinding bilik, yang pada gilirannya membuat bilik-bilik berkontraksi secara serentak. Periode kontraksi ini disebut systole. Selanjutnya periode ini diikuti dengan sebuah periode relaksasi pendek - kira-kira 0,4 detik - yang disebut diastole, sebelum impuls berikutnya datang. Nodus sinotrialus menghasilkan antara 60 hingga 72 impuls seperti ini setiap menit ketika jantung sedang santai. Produksi impuls-impuls ini juga dikendalikan oleh suatu bagian sistem syaraf yang disebut sistem syaraf otonom, yang bekerja di luar keinginan kita. Sistem listrik built-in inilah yang menghasilkan kontraksi-kontraksi otot jantung beirama yang disebut denyut jantung.

Faktor-faktor Risiko serangan Jantung


1. Memasuki usia 45 tahun bagi pria.

Sangat penting bagi kaum pria untuk menyadari kerentanan mereka dan mengambil tindakan positif untuk mencegah datangnya penyakit jantung.
Bagi wanita, memasuki usia 55 tahun atau mengalami menopause dini (sebagai akibat operasi). Wanita mulai menyusul pria dalam hal risiko penyakit jantung setelah mengalami menopause.

2. Riwayat penyakit jantung dalam keluarga.

Riwayat serangan jantung di dalam keluarga sering merupakan akibat dari profil kolesterol yang tidak normal.

3. Diabetes.

Kebanyakan penderita diabetes meninggal bukanlah karena meningkatnya level gula darah, namun karena kondisi komplikasi jantung mereka.

4. Merokok.

Resiko penyakit jantung dari merokok setara dengan 100 pon kelebihan berat badan - jadi tidak mungkin menyamakan keduanya.

5. Tekanan darah tinggi (hipertensi).

6. Kegemukan (obesitas).

Obesitas tengah (perut buncit) adalah bentuk dari kegemukan. Walaupun semua orang gemuk cenderung memiliki risiko penyakit jantung, orang dengan obesitas tengah lebih-lebih lagi.

7. Gaya hidup buruk.

Gaya hidup yang buruk merupakan salah satu akar penyebab penyakit jantung - dan menggantinya dengan kegiatan fisik merupakan salah satu langkah paling radikal yang dapat diambil.

8. Stress.

Banyak penelitian yang sudah menunjukkan bahwa, bila menghadapi situasi yang tegang, dapat terjadi arithmias jantung yang membahayakan jiwa.

9. Serangan Jantung

Penyakit jantung koroner: Plak menumpuk di pembuluh darah jantung, sehingga menyempit,
Serangan jantung: tiba-tiba gumpalan darah terhenti pada bagian pembuluh darah yang menyempit.
Serangan jantung adalah suatu kondisi ketika kerusakan dialami oleh bagian otot jantung (myocardium) akibat dengan mendadak pasokan darah sangat berkurang ke bagian otot jantung. Berkurangnya pasokan darah ke jantung secara tiba-tiba dapat terjadi ketika salah satu nadi koroner terblokade selama beberapa saat, entah akibat spasme - mengencangnya nadi koroner - atau akibat penggumpalan darah - thrombus. Bagian otot jantung yang biasanya dipasok oleh nadi yang terblokade berhenti berfungsi dengan baik segera setelah splasme reda dengan sendirinya, gejala-gejala hilang secara menyeluruh dan otot jantung berfungsi secara betul-betul normal lagi. Ini sering disebut crescendo angina atau coronary insufficiency. Sebaliknya, apabila pasokan darah ke jantung terhenti sama sekali, sel-sel yang bersangkutan mengalami perubahan yang permanen hanya dalam beberapa jam saja dan bagian otot jantung termaksud mengalami penurunan mutu atau rusak secara permanen. Otot yang mati ini disebut infark.

Type-type serangan jantung

Dokumen konsensus tahun 2007, mengklasifikasi serangan jantung ke dalam 5 jenis utama:

Type 1 – Serangan jantung spontan, sehubungan dengan iskemia karena terjadinya sesuatu pada pembuluh jantung koroner seperti gugur/robeknya plak, fissuring, atau dissection
Type 2 – Serangan jantung sekunder iskemia, karena meningkatnya kebutuhan oksigen atau berkurangnya suplai oksigen, contohnya kejang arteri koroner, coronary embolism, kurang darah, irama jantung tak teratur (aritmia), tekanan darah tinggi, atau tekanan darah rendah
Type 3 – Kematian tiba-tiba jantung yang tidak diharapkan, termasuk cardiac arrest, sering dengan gejala-gejala sugesti dari serangan jantung iskemia, disertai dengan elevasi ST baru, atau penuymbatan cabang kiri jantung (left bundle branch block - LBBB), atau terjadinya thrombus segar pada arteri koroner karena angiography dan/atau pada otopsi, tetapi kematian terjadi sebelum contoh darah didapatkan, atau sebelum timbulnya biomarker jantung pada darah
Type 4 – Sehubungan dengan coronary angioplasty atau stents:
Type 4a – Serangan jantung sehubungan dengan percutaneous coronary intervention (PCI)
Type 4b – Serangan jantung sehubungan dengan stent thrombosis pada pelaksanaan angiography atau otopsi
Type 5 – Serangan jantung sehubungan dengan CABG

10 anggapan salah tentang penyakit jantung


Penyakit jantung hanya terjadi pada orang gemuk saja.
Penyakit jantung tidak bisa pada anak atau orang muda.
Wanita terbebas dari penyakit jantung.
Penyakit jantung hanya satu macam.
Jantungnya sehat, tak mungkin bisa sakit jantung.
Tidak ada hubungan dengan serangan stroke.
Penyakit jantung merupakan penyakit keturunan.
Penyakit jantung tidak dapat dicegah.
Terkena penyakit jantung sebab sering dikagetkan.
Penyakit jantung muncul sebab sering mengonsumsi menu jantung pisang.