Gejala Serangan Jantung Gejala Spesifiknya
Gejala-gejala ini untuk setiap orang bisa berbeda.
Sebuah serangan jantung mungkin dimulai dengan rasa sakit yang tidak jelas,
rasa tidak nyaman yang samar, atau rasa sesak dibagian tengah dada. Kadang,
sebuah serangan jantung hanya menimbulkan rasa tidak nyaman yang ringan sekali
sehingga sering disalahartikan sebagai naiknya asam lambung, atau bahkan lepas
dari perhatian sama sekali.
Kondisi Jantung dapat dibagi 4 kategori:
-Pertama, sehat dapat bekerja berat dan ringan.
-Kedua, dapat bekerja berat dan kalau sudah kecapaian
tidak perlu berhenti melakukan aktivitas, tetapi cukup mengurangi
intensitas/beratnya pekerjaan dan kalau sudah merasa fit dalam satu dua menit
intensitas kerja dapat ditingkatkan kembali, begitu seterusnya.
-Ketiga, tidak dapat bekerja berat, tapi dapat
melakukan pekerjaan ringan sehari-hari, jika kelelahan harus segera
menghentikan aktivitas dan istirahat satu dua menit, yang baik dengan
berbaring, tetapi jika sedang bejalan, maka istirahat dapat dilakukan dengan
diam berdiri saja.
-Keempat, sudah parah, untuk berjalan beberapa meter
saja sudah kepayahan, kadangkala perlu dipapah.
Terdapat 2 kondisi penyumbatan yang menyebabkan agak
sulitnya deteksi dini gangguan jantung dengan mengamati kondisi gejala kilinis:
1. Penyumbatan Koroner, Pembuluh Darah Koroner (Besar)
tersumbat sementara dan biasanya menyebakan sakit yang hebat, walaupun mungkin
hanya sebentar.
2. Penyumbatan Pembuluh Darah Kecil (Iskemi),
disebabkan oleh Kolesterol dan juga Diabetes dimana penyakit yang terakhir ini
menyebabkan kakunya pembuluh darah, sehingga tidak dapat mengalirkan darah
secara maksimal, pembuluh darah kecil yang terganggu jumlahnya banyak dan
terjadi di seluruh tubuh.
Jika sudah parah, maka Ganguan Jantung dapat dikenali
dari Gejala Klinisnya saja, tetapi jika masih ringan dan baru cenderung untuk
mengalami gangguan jantung, maka Treadmill Test yang dapat dilakukan di
Laboratorium Klinik tertentu di bawah pengawasan Dokter Jantung merupakan salah
satu cara untuk mendeteksinya dimana keakuratannya mencapai 85 persen,
sedangkan ECG/EKG (Elektro Kardiogram) ketepatannya hanya 15 persen, karena
testnya tanpa pembebanan dan elektrodanya juga lebih sedikit daripada Treadmill
Test, sehingga tidak dapat mendeteksi gangguan jantung yang masih ringan.
Treadmill Test dengan pembebanan akan dapat mendeteksi penyumbatan yang baru
sedikit, karena hasil grafik dari tiap elektroda akan dibandingkan dan jika
tidak seragam pasti di tempat tersebut ada gangguan. Treadmill Test selain dapat
mendeteksi Iskemi juga mendeteksi Gangguan Irama Jantung (Aritmia) dan juga
mengetahui tingkat Kebugaran Tubuh Kita, misalnya sering olahraga atau tidak
dan olahraga apa saja yang masih bisa dilakukan dan berapa lama. Sayangnya
Treadmill Test lima kali lebih mahal daripada EKG, tetapi tidak ada cara lain
yang lebih akurat selain Treadmil Test, karena itu dianjurkan untuk mereka yang
telah berusia 50 tahun, walaupun tanpa keluhan apapun dan pemeriksaan dapat
dilakukan pada yang lebih muda, jika ada riwayat sakit jantung di keluarganya,
kolesterol tinggi, diabetes dan hipertensi.
Dipihak lain, serangan jantung mungkin menghadirkan
rasa nyeri paling buruk yang pernah dialami - rasa sesak yang luar biasa atau
rasa terjepit pada dada, tenggorokan atau perut. Bisa juga mengucurkan keringat
panas atau dingin, kaki terasa sakit sekali dan rasa ketakutan bahwa ajal sudah
mendekat. Juga mungkin merasa lebih nyaman bila duduk dibanding bila berbaring
dan mungkin napas begitu sesak sehingga tidak bisa santai. Rasa mual dan pusing
bahkan sampai muntah, bahkan yang lebih parah yaitu ketika sampai kolaps dan
pingsan.
Ada beberapa gejala yang lebih spesifik, antara
lain:
1. Nyeri.
Jika otot tidak mendapatkan cukup darah (suatu
keadaan yang disebut iskemi), maka oksigen yang tidak memadai dan hasil
metabolisme yang berlebihan menyebabkan kram atau kejang.
2. Angina
merupakan perasaan sesak di dada atau perasaan dada
diremas-remas, yang timbul jika otot jantung tidak mendapatkan darah yang
cukup. Jenis dan beratnya nyeri atau ketidaknyamanan ini bervariasi pada setiap
orang. Beberapa orang yang mengalami kekurangan aliran darah bisa tidak
merasakan nyeri sama sekali (suatu keadaan yang disebut silent ischemia).
3. Sesak napas
merupakan gejala yang biasa ditemukan pada gagal
jantung. Sesak merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di
paru-paru (kongesti pulmoner atau edema pulmoner).
4. Kelelahan atau kepenatan.
Jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran
darah ke otot selama melakukan aktivitas akan berkurang, menyebabkan penderita
merasa lemah dan lelah. Gejala ini seringkali bersifat ringan. Untuk
mengatasinya, penderita biasanya mengurangi aktivitasnya secara bertahap atau
mengira gejala ini sebagai bagian dari penuaan.
5. Palpitasi (jantung berdebar-debar)
Pusing & pingsan. Penurunan aliran darah karena
denyut atau irama jantung yang abnormal atau karena kemampuan memompa yang
buruk, bisa menyebabkan pusing dan pingsan.